Jakarta - Pendiri Luna Habit, Luna Maya, menggunakan media sosial sebagai ujung tombak dari pemasaran produk. Facebook dan Instagram adalah dua media sosial yang rutin digunakan hingga sekarang.
"Facebook dan Instagram itu masih yang utama. Instagram untuk admin sekarang ada 4 orang dan akan nambah lagi, karena saya jualan sampai jam 10 malam," kata Luna dalam acara d'Preneur di Ice Palace Lotte Shopping Avenue, Ciputra World, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Untuk menggunakan media sosial, Luna juga tidak sembarangan. Ada hitungan dan analisis data yang diperlukan sebelum untuk memilih media sosial sebagai promosi.
"Saya kan punya fanpage dan dicontreng tanda verified. Dengan fanpage itu saya bisa masuk dan mendapatkan data siapa yang follow saja, umur, negara mana saja dan itu sangat detail," jelasnya.
Saat memulai usaha, Luna mendapatkan bahwa usia 18-24 dianggap paling produktif dalam belanja lewat media sosial. Usia tersebut merupakan individu yang sedang atau sudah lulus kuliah dan baru mendapatkan pekerjaan.
"Kalau sudah mendapatkan daya itu, saya langsung sebar ke Instagram dan Facebook saya," terang Luna.
Luna menyadari bahwa promosi media sosial juga membutuhkan biaya tambahan, misalnya advertorial di instagram dan facebook. Akan tetapi biaya tersebut sebenarnya bisa diatur.
"Duit ya, tapi itu bisa diatur. Mau Rp 50.000 dan Rp 100.000 sehari bisa diatur,"imbuhnya.
Luna juga memanfaatkan lingkungan artis yang dijalankan sejak lama sebagai bagian dari promosi. Bahkan beberapa kali, Luna bekerja sama dengan beberapa majalah tanpa dibayar asalkan produknya bisa ditampilkan.
"Saya juga pernah ikut bazar. Itu kalau ada yang mau foto, saya minta belanja dulu. Jadi dari tadi nggak mau, kemudian belanja dan mau datang lagi," kata Luna.(dtk)