Kecerian Murid SDN 4 Banda Sakti di Tengah Transisi PAUD ke Sekolah Dasar

Tim Siyasah
16.7.24
Last Updated 2024-07-17T00:42:29Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv
 
Murid baru SD Negeri-4 Banda Sakti, Lhokseumawe berada di ruang kelas yang bernuasan PAUD, Selasa (16/07/2024). Pihak sekolah mewarnai meja anak-anak, untuk mewujudkan  kenyaman anak selama masa transisi PAUD ke SD.

LHOKSEUMAWE, SIYASAH News | Kecerian terlihat pada wajah murid baru SD Negeri 4 Banda Sakti, Lhokseumawe. Masa transisi PAUD ke SD dimanfaatkan pihak sekolah untuk kegiatan orientasi, Selasa (16/07/2024).

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimanfaatkan untuk kegiatan orientasi. "Kami mewujudkan, kematangan emosi anak, keterampilan bahasa dan sosial, pengenalan nilai agama, kematangan kognitif, keterampilan motorik dan perawatan dini, serta pemaknaan belajar positif," jelas Kepala SDN-4 Banda Sakti Erniati, S.Pd, M.Pd.

Kegiatan orientasi tetap dilakukan dalam suasan ceria, sehingga anak-anak masih merasakan lingkungan seperti di PAUD. Anak-anak dibiasakan berdoa dan berperilaku sopan kepada kawan-kawan baru. Selain itu, dalam menyanpaikan pesan-pesan kepada anak, dilakukan melalui nyanyian gembira seperti yang mereka terima di PAUD dulu.

Sebagai sekolah penggerak, kegiatan MPLS di SD Negeri-4 Banda Sakti dilakukan secara maksimal. Bahkan pihak dinas telah menempatkan tenaga guru yang berpengalaman mengajar di PAUD. "Alhamdulillah kami sudah punya guru PPPK yang pernah mengajar di PAUD," ungkapnya. Dengan metode mengajar tersebut, anak-anak tidak merasa asing dengan metode mengajar di Sekolah Dasar.

Selain itu, SDN-4 Banda Sakti juga memeliki sejumlah guru penggerak. Menurut Erniati, guru penggerak juga memiliki pengetahuan khusus dalam menghadapi anak-anak yang baru menyelesaikan PAUD. Bahkan, guru penggerak juga telah diajarkan menghadapi anak-anak dengan kebutuhan khusus. "Insya Allah sampai hari kedua masa pengenalan lingkungan sekolah, tidak ada kendala," jelasnya.

Untuk menyambut murid baru, pihak sekolah juga telah menyesuaikan kondisi halaman sekolah. Sejumlah tanaman yang mungkin berbahaya untuk anak-anak, telah dipindahkan. Selain itu, beberapa bagian ruang juga diberikan warna-warni, hampir menyerupai ruang PAUD. Bahkan sejumlah bangku murid diberikan warna.

Sementara itu, Darhafli, M.Pd, pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemko Lhokseumawe menegaskan, seluruh sekolah telah disampaikan agar memperhatikan MPLS tahun ajaran baru. "Masa pengenalan lingkungan sekolah yang menyenangkan, melalui aktivitas kreatif," jelasnya. Kegiatan ini menurutnya sudah ditetapkan dalam kurikulum yang diterapkan di sekolah.(Tim)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl