adv
Basri dari LSM Flora dan Fauna Aceh bersama petani Pidie sedang melakukan panen bawang merah di Gampong Iboih Linggong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Minggu (21/7). |
Ketua LSM Flofa Aceh, Darwis Kuta, Minggu (21/7/2024) menjelaskan, menanam palawija jenis bawang di lahan sawah butuh nutrisi tanaman. Dengan nutrisi tanaman jenis Groud E akan menjadikan tanaman di lahan sawah, berkembang lebih baik. Menurutnya, tanaman memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang.
Darwis juga menjelaskan, Ground-E merupakan hormon dan nutrisi berbentuk serbuk yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan anakan dan merangsang akar baru, serta meningkatkan bobot bawang. Dengan menggunakan nutrisi ini sejumlah petani berhasil mengembangkan tanaman bawang merah di sejumlah lokasi di Aceh.
Sementara itu, sejumlah petani Pidie mengembangkan tanaman bawang merah dengan memanfaatkan nutrisi tanaman. Budidaya bawang merah dilakukan di lahan sawah tadah hujan, setelah panen padi.
Ida Fitri,48, petani Gampong Iboih Linggong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie menjelaskan, setelah panen padi dia menanam bawang merah. Karena memanfaatkan lahan sawah usai panen padi, dia harus melakukan pemupukan yang maksimal. Selain menggunakan Pupuk MPK, Ida juga menambahkan nutrisi tanaman jenis Ground-E. Sebelumnya, Ida hanya menggunakan NPK, namun hasil belum maksimal.
Dia menambahkan, dalam setiap 3 Kg pupuk NPK, ditambah nutrisi tanaman 0,5 Kg. "Dengan sistem pemupukan tersebut, lahan bekas tanaman padi mampu menghasilan panen bawang lebih tinggi," tambah Ida Fitri.
Dia juga menjelaskan, hasil panen bawang lebih berkualitas karena menggunakan nutrisi tanaman. "Biasanya, satu karung bawang beratnya 100 Kg, namun setelah menggunakan Groud E, satu karung sampai 150 Kg," jelas Basri.
Selain itu, biasanya dalam setiap 1 Kg benih, menghasilkan 10 Kg bawang merah. Sedangkan dengan menggunakan nutrisi tanaman Ground E, hasilnya meningkat sampai 15 Kg.
Petani setempat, biasanya mulai menanam bawang merah memasuki musim kering, yaitu pada awal tahun. Setelah panen padi, petani mulai menanam bawang merah. "Penanaman dilakukan awal tahun sampai Agustus," jelas Ida. Saat ini, petani bawang merah mulai memasuki masa panen.(tim)
Ida Fitri,48, petani Gampong Iboih Linggong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie menjelaskan, setelah panen padi dia menanam bawang merah. Karena memanfaatkan lahan sawah usai panen padi, dia harus melakukan pemupukan yang maksimal. Selain menggunakan Pupuk MPK, Ida juga menambahkan nutrisi tanaman jenis Ground-E. Sebelumnya, Ida hanya menggunakan NPK, namun hasil belum maksimal.
Dia menambahkan, dalam setiap 3 Kg pupuk NPK, ditambah nutrisi tanaman 0,5 Kg. "Dengan sistem pemupukan tersebut, lahan bekas tanaman padi mampu menghasilan panen bawang lebih tinggi," tambah Ida Fitri.
Dia juga menjelaskan, hasil panen bawang lebih berkualitas karena menggunakan nutrisi tanaman. "Biasanya, satu karung bawang beratnya 100 Kg, namun setelah menggunakan Groud E, satu karung sampai 150 Kg," jelas Basri.
Selain itu, biasanya dalam setiap 1 Kg benih, menghasilkan 10 Kg bawang merah. Sedangkan dengan menggunakan nutrisi tanaman Ground E, hasilnya meningkat sampai 15 Kg.
Petani setempat, biasanya mulai menanam bawang merah memasuki musim kering, yaitu pada awal tahun. Setelah panen padi, petani mulai menanam bawang merah. "Penanaman dilakukan awal tahun sampai Agustus," jelas Ida. Saat ini, petani bawang merah mulai memasuki masa panen.(tim)