adv
Regulasi syariat Islam di Aceh, mencakup asapek hukum pidana/ jinayat, perbankan syariah, hingga tata cara berpakaian. Pemimpin yang memahami Al-Quran akan mampu mengimplementasikan regulasi ini dengan tepat dan bijak, sehingga berjalan sesuai dengan aturan dan didukung oleh masyarakat.
Oleh: Tgk. Dr. Bukhari, M.H., CM., Alumni Dayah BUDI Lamno
ACEH sebagai daerah istimewa yang menerapkan syariat Islam, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga nilai-nilai Islami di tengah masyarakat. Pemilihan kepala daerah yang akan datang menjadi kesempatan penting bagi masyarakat Aceh untuk memilih pemimpin yang tidak hanya kompeten dalam hal administratif, tetapi juga memiliki kedekatan dengan Al-Quran.
Pemimpin yang memahami dan menghayati nilai-nilai Al-Quran diyakini akan membawa banyak manfaat bagi rakyatnya. Al-Quran tidak hanya memberikan petunjuk spiritual tetapi juga menjadi pedoman hidup yang mencakup berbagai aspek, termasuk tata kelola pemerintahan yang adil dan bijaksana.
Al-Quran sebagai Inspirasi Kepemimpinan
Dalam Al-Quran, terdapat banyak kisah tentang pemimpin yang adil dan bijaksana, seperti Nabi Sulaiman yang dikenal dengan kebijaksanaannya dalam memimpin dan keadilannya terhadap rakyatnya. Dari kisah-kisah ini, kita belajar bahwa pemimpin yang baik harus memiliki sifat-sifat seperti keadilan, kebijaksanaan, dan kasih sayang kepada rakyatnya.
Pemimpin yang dekat dengan Al-Quran diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kebijakannya. Mereka akan memahami pentingnya berlaku adil dalam distribusi sumber daya dan memberikan pelayanan terbaik kepada semua lapisan masyarakat. Kasih sayang kepada rakyatnya akan tercermin dalam kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta upaya nyata dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan.
Relevansi Al-Quran dalam Konteks Aceh
Dengan regulasi syariat Islam yang berlaku, Aceh memiliki landasan kuat untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam pemerintahan. Hal ini sesuai dengan harapan masyarakat Aceh yang mendambakan pemimpin yang dapat menegakkan nilai-nilai Islami secara nyata.
Regulasi syariat Islam di Aceh mencakup berbagai aspek, mulai dari hukum pidana/ jinayat, perbankan syariah, hingga tata cara berpakaian. Pemimpin yang memahami Al-Quran akan mampu mengimplementasikan regulasi ini dengan tepat dan bijak, sehingga berjalan sesuai dengan aturan dan didukung oleh masyarakat.
Pemimpin yang Mengasihi Rakyatnya
Salah satu tanda pemimpin yang memahami dan menghayati Al-Quran adalah kasih sayangnya kepada rakyat. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, dan yang mendoakan kalian serta kalian mendoakan mereka” (HR Muslim). Kasih sayang ini harus terwujud dalam bentuk kebijakan pro-rakyat, transparansi pemerintahan, dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Harapan untuk Pilkada Mendatang
Menjelang pemilihan kepala daerah beberapa bulan ke depan, masyarakat Aceh perlu lebih teliti dalam memilih pemimpin. Kriteria yang harus diperhatikan bukan hanya kemampuan administratif dan visi pembangunan, tetapi juga kedekatan calon pemimpin dengan Al-Quran. Pemimpin yang demikian diharapkan mampu membawa Aceh menuju masa depan yang lebih baik, dengan pemerintahan yang adil, bijaksana, dan penuh kasih sayang.
Mari kita berdoa dan berusaha memilih pemimpin yang mampu menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam setiap kebijakannya, sehingga Aceh dapat menjadi daerah yang makmur, sejahtera, dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. ( *** )