Karbon Sumber Pendapatan Potensial Aceh Masa Depan

Siyasah
3.8.24
Last Updated 2024-08-03T11:44:41Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv

Potensi Karbon Aceh, PT PEMA Proyeksikan Karbon Sumber Pendapatan Aceh Masa Depan

BANDA ACEH, SIYASAH News | Karbon dinilai pendapatan potensial untuk Aceh di masa depan.  Demikian terungkap dalam diskusi interaktif yang digelar JEA dengan tema “Karbon sebagai Potensi Ekonomi Aceh dan Strategi Pengelolaannya”, Kamis (1/8/2024) 

Direktur Umum dan Keuangan PT PEMA, Lukman Age, dalam materi diskusi menekankan potensi karbon Aceh yang sangat besar. Perusahaan ini menawarkan solusi konkret melalui proyek Arun Carbon Capture and Storage (CCS), yang berpotensi menjadi CCS terbesar di Asia. Proyek ini bertujuan untuk menangkap dan menyimpan CO2, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Kemudian untuk Karbon hutan, sudah kita bentuk tim untuk hutan sosial, hutan desa, sebagai upaya untuk bisnis karbon," ujarnya di hadapan puluhan peserta Talkshow, Kamis (1/8/2024). Diskusi interaktif digelar OLEH Jurnalis Ekonomi Aceh (JEA) dengan tema “Karbon sebagai Potensi Ekonomi Aceh dan Strategi Pengelolaannya.” PT PEMA turut hadir sebagai salah satu narasumber kunci.

Acara ini ikut menghadirkan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh  dan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Syiah Kuala (USK). Dalam kegiatan ini terungkap potensi besar karbon di Aceh serta tantangan dalam pengelolaannya.

Selain itu, PT PEMA juga mengembangkan bisnis karbon berbasis hutan. Melalui inisiatif hutan sosial dan hutan desa, perusahaan ini berupaya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari karbon yang tersimpan di hutan.

Lukman menyebutkan bahwa, PT PEMA melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Langsa untuk mengelola hutan bakau. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mewujudkan sumber pendapatan Aceh masa depan dari karbon.

Sementara itu, Subkoordinator Inventarisasi dan Perencanaan Hutan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK) Dedek Hadi Ismanto, dalam kesempatan ini menyampaikan, hutan Aceh memiliki peran penting dalam penyimpanan karbon global. Namun, permintaan yang tinggi terhadap hasil hutan menjadi ancaman bagi kelestarian hutan dan potensi karbonnya.

Peran Riset dalam Pengelolaan Karbon

Perwakilan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Syiah Kuala (USK), Mona Lisa menjelaskan pentingnya riset dalam memahami dampak perubahan iklim dan mencari solusi berbasis sains.

Salah satu fokus riset adalah pada emisi karbon, yaitu proses pelepasan karbon dari hutan ke atmosfer. Tim peneliti USK telah melakukan berbagai studi, termasuk dampak perubahan iklim terhadap produktivitas padi dan potensi pembayaran karbon sebagai solusi.

"Yaitu banyak karbon yaitu emisi karbon, pelepasan karbon yang tersimpan di pohon ke udara, seperti untuk bahan bakar fosil, nah ini akan berdampak ketika terlepas ke udara semakin banyak, dan sudah tidak terkendalikan penggunaan," katanya.

Lanjut dia, sehingga proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi, dan juga kesehatan manusia.

"Kita sudah melakukan riset dampak perubahan iklim dari produktivitas padi, faktornya yaitu dengan diberikan solusi dengan pembayaran karbon tadi," lanjutnya.

Diskusi interaktif ini berhasil menciptakan ruang bagi peserta untuk aktif berpartisipasi. Pertanyaan-pertanyaan kritis dan tanggapan yang beragam menunjukkan tingginya minat peserta terhadap topik karbon dan potensi ekonomi Aceh. (infopublik.id)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl