Mahasiswa Eropa Pelajari Adat dan Syariat Islam di Unimal Lhokseumawe

Tim Siyasah
1.10.24
Last Updated 2024-10-01T21:29:57Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv

Dr. Yusrizal, S.H., M.H. dari Fakultas Hukum Unimal Lhokseumawe memberikan pemahaman mendalam, tentang hukum yang menghormati hak asasi manusia di Aceh.

Para mahasiswa Eropa mengikuti serangkaian kegiatan yang mencakup eksplorasi budaya Aceh dan pembelajaran hukum Syariat Islam di Unimal Lhokseumawe, Minggu (29/92024). 

LHOKSEUMAWE, SIYASAH News | Mahasiswa Eropa dari berbagai universitas mengikuti Program Joint Cultural Camp Fall 2024 di Unimal Lhokseumawe. Mereka mempelajari hukum Syariat Islam dan eksplorasi budaya Aceh melalui kegiatan bertemakan “Explore Hidden Pasee and Finding Exotic Gayo Highland".

Selama program berlangsung, mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan yang mencakup eksplorasi budaya Aceh dan pembelajaran hukum Syariat Islam. Wakil Dekan III Fakultas Hukum, Dr. Hadi Iskandar, S.H., M.H., menjelaskan, kegiatan yang dilakukan Majelis Adat Aceh (MAA) dimulai dengan peuseujuk (tepung tawar), sebuah tradisi penyambutan khas Aceh. Ketua MAA Lhokseumawe Syaifudin Saleh, SH. memberikan pengantar mengenai sejarah dan makna budaya Aceh, serta menjelaskan Perjuangan masyarakat Aceh.

Universitas Malikussaleh (Unimal) menyambut kedatangan sepuluh mahasiswa internasional dari berbagai universitas Eropa, dalam rangka mengikuti Program Joint Cultural Camp Fall (JCCF). Kegiatan ini berlangsung mulai Tanggal 29 September hingga 4 Oktober 2024. Tujuannya, untuk memperkenalkan kekayaan budaya Aceh serta mendalami hukum dan adat istiadat setempat.

JCCF merupakan hasil kerjasama antara Unimal dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Koordinator MBKM, Prof. Dr. Sayuti, M.Sc., menyatakan, mahasiswa yang terlibat berasal dari berbagai universitas terkemuka, termasuk INSA Lyon University (Prancis), Windesheim University (Belanda), dan Hanze University of Applied Sciences (Jerman). Selain itu, dua mahasiswa volunteer dari ITS juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Pengetahuan tentang hukum yang diterapkan di Aceh, disampaikan narasumber Dr. Yusrizal, S.H., M.H. dari Fakultas Hukum Unimal. Dia memberikan pemahaman mendalam, tentang hukum yang menghormati hak asasi manusia di Aceh. "Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan budaya lokal tetapi juga menciptakan interaksi antara mahasiswa internasional dan lokal," ungkap Dr. Yusrizal.

Sementara itu, Ketua Panitia JCCF, Sisca Olivia, M.S. menambahkan, tema tahun ini adalah “Explore Hidden Pasee and Finding Exotic Gayo Highland.” Para mahasiswa akan menjelajahi lokasi wisata dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, untuk memahami lebih jauh tentang tradisi dan kehidupan sehari-hari di Aceh.

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Herman Fithra Asean Eng, berharap program ini dapat meningkatkan atmosfer internasionalisasi di kampus. Selain itu, memperkuat hubungan antar negara melalui pertukaran budaya. "Kami ingin mahasiswa internasional mengenal Aceh melalui ragam budaya dan kuliner lokal," ujarnya.

Dengan adanya program JCCF ini, Universitas Malikussaleh berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan internasionalisasi dan memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa dari seluruh dunia.(Tim)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl