adv
Anggota Komisi X DPR RI Karmila Sari . Foto : Geraldi/Andri |
JAKARTA, SIYASAH News | Komisi X DPR RI menunggu penjelasan Mendikdasmen, untuk mengetahui kondisi Kurikulum Merdeka yang saat ini diberlakukan.
Menanggapi perihal Kurikulum Merdeka yang akan dikaji ulang Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Anggota Komisi X DPR RI Karmila Sari mengatakan pihaknya akan menunggu penjelasan dari Mendikdasmen melalui Rapat Kerja. Rapat Kerja dengan Komisi X akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kurikulum yang saat ini berlaku.
Menanggapi perihal Kurikulum Merdeka yang akan dikaji ulang Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Anggota Komisi X DPR RI Karmila Sari mengatakan pihaknya akan menunggu penjelasan dari Mendikdasmen melalui Rapat Kerja. Rapat Kerja dengan Komisi X akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kurikulum yang saat ini berlaku.
"Kalau hal seperti itu tentu nanti kita lihat, kita timbang dulu kondisinya karena kita tentu harus sharing dulu dengan menterinya. Otomatis kita kan harus berdiskusi dulu, sepaham apa, terus juga menguasai seperti apa, bagaimana kondisinya sekarang," jelasnya.
Sebelumnya, Karmila menyambut baik pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kemendikbudristek di era Presiden Prabowo Subianto dipecah menjadi tiga nomenklatur kementerian. Yaitu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Kebudayaan.
Sebelumnya, Karmila menyambut baik pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kemendikbudristek di era Presiden Prabowo Subianto dipecah menjadi tiga nomenklatur kementerian. Yaitu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Kebudayaan.
Anggota Komisi X DPR RI ini menilai, langkah ini dapat membuat masing-masing bidang lebih fokus dan detail dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. "Kalau saya secara pribadi ini bagus, anggaran Rp650 triliun (Rp722,61 triliun anggaran pendidikan pada Rancangan APBN (RAPBN) 2025,red) itu cukup besar, nah apabila ada yang namanya Dasmen, Dikti, dan Ristek satu lagi kebudayaan artinya fokus," kata Karmila kepada Parlementaria, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Untuk itu, Karmila berharap ketiga kementerian dapat beradaptasi dengan cepat. Sehingga masalah-masalah yang menjadi prioritas penyelesaian dapat segera dituntaskan.
Seperti diketahui, Kemendikdasmen dinahkodai oleh Menteri Abdul Mu'ti didampingi oleh Wakil Menteri (Wamen) Fajar Riza Ul Haq dan Atip Latipulhayat. Kemendikti Saintek dipimpin oleh Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro dan juga didampingi 2 orang wakil yaitu Fauzan dan Stella Christie. Sedangkan Kementerian Kebudayaan akan dipimpin oleh Menteri Fadli Zon dan Wamen Giring Ganesha. (dpr.go.id)