adv
Islam sangat menghargai keberadaan dan fungsi akal manusia. Karena akal inilah manusia berbeda dengan hewan.
Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com |
BAHAYA narkoba, bukanlah ungkapan untuk menakuti generasi muda. Mewaspadai narkoba, sebagai upaya menjaga kemulian jiwa penerus kita. Bahaya ketergantungan narkoba bagi pemakainya, dapat merusak akal pikiran dan fisik seseorang. Karena dapat merusak akal, sehingga menarik kita kaji pemikiran filsuf Islam, al-Ghazali yang membahas tentang kemuliaan akal manusia.
Akal dalam Islam dinilai sebagai sumber kemulian. Dalam buku 'Seri Filsuf Islam' karya Abd Syukur, dijelaskan tentang pemikiran al-Ghazali yang menegaskan, upaya memelihara akal sebagai salah satu tujuan disyariatkannya hukum Islam (maqashid syariah).
Menurut al-Ghazali, tingkatan dharuriyat (primer) tujuan syariat hukum Islam yaitu, memelihara agama (hifzh ad-din), jiwa (hifzh an-nafs), akal (hifzh al-'aql) keturunan (hifzh an-nasb) dan memelihara harta (hifzh al-mal).
Islam sangat menghargai keberadaan dan fungsi akal manusia. Karena akal inilah manusia berbeda dengan hewan. Menjaga akal, berarti menjaga kemuliaan manusia. Begitu juga merusaknya, berarti meruntuhkan kemuliaan manusia.
Maka, terjaganya akal sangat fundamental bagi kemaslahatan dunia dan akhirat. Bahkan, syariat agama dinilai tidak sah jika kondisi akal tidak sehat. Tidak hanya dengan masalah ibadah, dalam masalah muamalah pun akal yang sehat memegang peranan penting.
Dalam perdagangan misalnya, transaksi akan dianggap tidak sah bila satunya akalnya tidak sehat. Itulah sebabnya, Islam mengharamkan hal-hal yang bisa merusak akal. Salah satu contohnya, untuk menjaga kesehatan akal manusia, Islam mengharamkan segala yang memabukkan, apa pun nama dan bahan yang digunakan.
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi Muhammad Saw. dengan tegas bersabda, "Segala yang memabukkan itu adalah khamar dan setiap khamar itu haram".
Memberantas Narkoba
Salah satu upaya mencegah penyebaran narkoba, dengan memberantas penyelundupan narkoba dari luar negeri. Baru-baru ini Siyasah News mengabarkan tentang, Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat yang berhasil mengungkap jaringan penyelundupan narkoba internasional yang melibatkan tiga negara, yaitu Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Sebanyak 29,25 Kg narkoba berhasil disita dalam operasi gabungan di perairan Kuala Idi, Aceh Timur, Minggu lalu. "Pengungkapan ini merupakan hasil kolaborasi antara BNN, Polri, Kejaksaan, serta Bea dan Cukai," ujar Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal (Komjen) Marthinus Hukom, dalam konferensi pers di Banda Aceh, Selasa (17/9/2024).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Wakapolda Aceh, perwakilan Kejati, serta para tokoh masyarakat setempat.
Marthinus menjelaskan bahwa operasi tersebut melibatkan tim gabungan yang berhasil menangkap enam tersangka di sekitar perairan Kuala Idi, Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Para tersangka diduga kuat menjadi bagian dari jaringan besar penyelundupan narkoba internasional yang memanfaatkan jalur laut untuk memasukkan barang haram tersebut ke Indonesia.(***)