adv
Truk sampah melintasi Jalan Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara yang dipenuhi lumpur, Sabtu (23/11/2024). Kondisi tersebut disinyalir mempengaruhi penanganan sampah di Kabupaten Aceh Utara |
LHOKSUKON, SIYASAH News | Kondisi Jalan Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara memperihatinkan. Jalan berlumpur dan dipenuhi kubangan, mengakibatkan terganggu angkutan sampah ke TPA Teupin Keubei, Lhoksukon.
Pantauan Siyasah News, Sabtu (23/11/2024) sejumlah truk terpaksa merayap melintasi Jalan Buket Hagu. Truk bermuatan sampah tidak mampu berjalan lancar, akibat kerusakan jalur akses ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kondisi tersebut disinyalir mempengaruhi penanganan sampah di Kabupaten Aceh Utara.
Menurut data resmi dinas lingkungan hidup setempat, volume sampah di Aceh Utara, mencapai 304 ton per hari. Tingginya volume sampah, membutuhkan penanganan maksimal. Selain membutuhkan fasilitas, juga sarana pendukung seperti jalan lintas angkutan.
Permasalah Sampah
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Utara, Saifullah, S.Pd, M.Pd menekankan bahwa masalah sampah ini kompleks dan memerlukan penanganan komprehensif.
Permasalah Sampah
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Utara, Saifullah, S.Pd, M.Pd menekankan bahwa masalah sampah ini kompleks dan memerlukan penanganan komprehensif.
Beberapa faktor yang menyebabkan penumpukan sampah antara lain peningkatan volume sampah akibat bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi. Saat ini, Aceh Utara menghasilkan sekitar 304 ton sampah per hari, namun hanya 104 ton yang dapat diangkut dengan 25 truk yang tersedia.
“Sampah-sampah tersebut diangkut ke TPA yang terletak di Teupin Keubeu, Jalan Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara,” tambah Saifullah.
Keterbatasan fasilitas dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi kendala. Untuk mengatasi masalah ini secara jangka panjang, DLHK Aceh Utara telah menyusun beberapa langkah strategis antara lain, peningkatan frekuensi pengangkutan sampah.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh masalah sampah ini. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat Aceh Utara. Kami juga mengimbau seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Mari bersama-sama wujudkan Aceh Utara yang bersih dan asri,” tutup Saifullah.
Saat ini, DLHK Aceh Utara memiliki 25 unit armada, terdiri dari 17 unit dump truck (8 diantaranya rusak) dan 12 unit kontainer sampah. Jumlah petugas kebersihan sebanyak 262 orang. Angka ini dianggap masih belum maksimal untuk melayani 852 desa di 27 kecamatan di Aceh Utara.(tim)
“Sampah-sampah tersebut diangkut ke TPA yang terletak di Teupin Keubeu, Jalan Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara,” tambah Saifullah.
Keterbatasan fasilitas dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi kendala. Untuk mengatasi masalah ini secara jangka panjang, DLHK Aceh Utara telah menyusun beberapa langkah strategis antara lain, peningkatan frekuensi pengangkutan sampah.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh masalah sampah ini. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat Aceh Utara. Kami juga mengimbau seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Mari bersama-sama wujudkan Aceh Utara yang bersih dan asri,” tutup Saifullah.
Saat ini, DLHK Aceh Utara memiliki 25 unit armada, terdiri dari 17 unit dump truck (8 diantaranya rusak) dan 12 unit kontainer sampah. Jumlah petugas kebersihan sebanyak 262 orang. Angka ini dianggap masih belum maksimal untuk melayani 852 desa di 27 kecamatan di Aceh Utara.(tim)