Buruh Panen Padi di Aceh Utara Gunakan Sabit, Mentan RI Bantu Combine Harvester

Tim Siyasah
10.12.24
Last Updated 2024-12-10T09:46:20Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv
Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. bersama rombongan sempat mewawancarai Rusli yang sedang memotong padi menggunakan sabit di Aceh Utara. 
Zalikha, 55, buruh panen padi terharu saat menerima kunci combine harvester dari Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Selasa (10/12/2024) di Lhoksukon, Aceh Utara

LHOKSUKON SIYASAH News | Para buruh panen padi menerima bantuan combine harvester (alat panen padi) dari Menteri Pertanian RI. Ketika Menteri Kabinet Prabowo ini melintasi kawasan Gampong Pinto Makmu, Aceh Utara, para buruh sedang panen padi secara manual menggunakan sabit, Selasa (10/12/2024).

"Kami terkejut, ketika tiba-tiba rombongan turun ke sawah di lokasi kami bekerja," ujar Rusli A Bakar,59. Dia mengaku anggota kelompok buruh panen padi asal Samuti Krueng, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen. Kebetulan hari itu, dia bersama lima orang buruh lainnya, sedang memanen sawah milik Rusli di Desa Pinto Makmur, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. bersama rombongan sempat mewawancarai Rusli yang sedang memotong padi menggunakan sabit di Aceh Utara. Dia mengaku, setiap hari bekerja memanen padi warga menggunakan sabit. Setelah mendapat informasi tersebut, Mentan RI mengajak Rusli bersama buruh lainnya untuk menghadiri Apel Siaga Brigade Pangan di Lapangan Upacara Kantor Bupati Aceh Utara di Lhoksukon.

Pada acara Apel Siaga Brigade Pangan, Andi Amran Sulaiman menyerahkan satu unit combine harvester kepada kelompok buruh panen padi. Dalam kesempatan tersebut, Rusli bersama Zalikha, 55, salah seorang buruh mengaku, setiap hari rata-rata hanya mendapat upah Rp100.000. Sehingga dia sangat berterima kasih dengan adanya bantuan combine harvester dari Menteri Pertanian RI. 

Perbulan Rp 30 Juta

Memanen padi menggunakan combine harvester, setiap bulan mendapat penghasilan rata-rata mencapai Rp 30 juta. Demikian pengakuan Marwan, salah seorang operator combine kepada Mentan RI pada acara Apel Siaga Brigade Pangan di Lhoksukon.

Marwan mengaku telah bekerja selama enam bulan, sebagai operator combine. Setiap hari dia memanen padi warga dengan peralatan tersebut. Remaja ini mendapat upah dari hasil perkerjaannya, sampai Rp 30 per bulan.

Dalam kesempatan itu, Mentan RI Andi Amran Sulaiman juga mewawancarai personel Brigade Pangan di Lhoksukon. Mereka mengaku, personel brigade  umumnya dari millenial. Mereka merupakan remaja yang gemar bertani untuk mengembangkan usaha di desa masing-masing.

Sementara itu, menurut Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Utara, Erwanti, MP, Sejumlah 19 Brigade Pangan di Aceh Utara aktif dalam usaha pertanian padi. Mereka mengelola sawah melalui Program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA). Setiap Brigade Pangan beranggotakan 15 personel.

Kegiatan Apel Siaga Brigade Pangan ikut dihadiri Anggota DPR-RI asal Aceh, T.A.Khalid. Selain itu juga hadir Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal serta sejumlah pejabat dari Provinsi Aceh dan kabupaten/kota di Aceh.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menyerahkan secara simbolis berbagai perlengkapan pertanian kepada Brigade Pangan. Diantaranya, combine harvester, traktor, hand traktor dan berbagai perlengkapan lainnya. Menurut Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Utara Erwandi, sejumlah enam unit combine harvester telah diserahkan secara simbolis.(Tim)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl