Wali Nanggroe Serahkan Penghargaan untuk Pemerintah Tartarstan dan Federasi Rusia

Tim Siyasah
6.12.24
Last Updated 2024-12-07T03:25:56Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv
Hubungan internasional yang dibangun Aceh mampu memberikan dampak nyata bagi pengembangan olahraga dan pendidikan
Peyerahan gelar kehormatan Wali Nanggroe Aceh 2024 berlangsung di Hotel Ayani Peunayong Banda Aceh, Rabu (4/12/2024)

BANDA ACEH, SIYASAH News | Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar menyerahkan gelar kehormatan kepada Federasi Rusia dan Tartarstan. 

Dikutip dari infopublik.id, penyerahan gelar kehormatan Wali Nanggroe Aceh 2024 berlangsung di Hotel Ayani Peunayong Banda Aceh, Rabu (4/12/2024) malam. Turut hadir Pj Gubernur Aceh, Safrizal Z.A bersama Plt Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah. 

Gelar kehormatan diserahkan langsung  Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar kepada Pemerintah Federasi Rusia dan Pemerintah Tatarstan.

Hasil penelusuran online Siyasah News, Tatarstan merupakan sebuah pemerintahan republik di bagian timur-tengah Rusia Eropa. Sebagian besar penduduknya memeluk Islam. 

Kepada kedua pemerintahan itu (Pemerintah Federasi Rusia dan Pemerintah Tatarstan-red)  mendapat Penghargaan Meukuta Alam. Penghargaan diterima Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva, atas nama kedua pemerintah tersebut.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas dukungan Rusia dan Tatarstan dalam bidang lingkungan hidup, pendidikan, kebudayaan, dan olahraga untuk masyarakat Aceh.

Selain itu, penghargaan Perkasa Alam diberikan kepada almarhum Muhammad Yahya atau lebih dikenal Yahya Mua’z, seorang tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Penghargaan ini diterima oleh putri almarhum sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam perjuangan Aceh. 

Wali Nanggroe juga memberikan apresiasi kepada Ketua KONI Aceh Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak. Dia telah beradainisiatif mengirimkan atlet dari cabang olahraga anggar dan sambo untuk berlatih di Republik Tatarstan menjelang PON XXI Aceh-Sumut.

Latihan ini membuahkan hasil dengan tiga atlet Aceh—Zaidil Muqaddim, Yudi Anggara Putra, dan Erwan Tona—berhasil meraih medali emas di cabang olahraga Anggar.

Hubungan Internasional

“Prestasi ini menunjukkan hubungan internasional yang dibangun Aceh mampu memberikan dampak nyata bagi pengembangan olahraga dan pendidikan di daerah kita,” ujar Wali Nanggroe Malik Mahmud.

Ia menegaskan, pemberian gelar kehormatan ini bentuk penghargaan dan terima kasih masyarakat Aceh kepada mereka yang telah berkontribusi nyata. Malik Mahmud juga menyampaikan pesan penting tentang nilai sejarah dan kebanggaan masyarakat Aceh.

“Gelar kehormatan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga pengingat bahwa setiap kontribusi nyata akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Aceh. Ini bagian dari upaya kami menjaga dan meningkatkan martabat Aceh, sebuah negeri yang telah memiliki peran besar sejak berabad-abad lalu,” ujarnya seraya menambahkan, selain itu juga menjadi penanda hubungan persahabatan dan kerja sama antarnegara.

Kepada Veronika, Wali Nanggroe menganugerahkan gelar kehormatan Cut Putroe Russkaya Zemlya, yang berarti “perempuan bangsawan dari tanah Rusia.

Siap Lanjutkan Kerjasama

Dalam sambutannya, Veronika menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya. “Ini adalah peristiwa luar biasa. Saya merasa sangat terhormat menerima penghargaan ini dari Wali Nanggroe. 

Hubungan Aceh dengan Rusia, terutama dengan Republik Tatarstan yang mayoritas penduduknya Muslim, berkembang sangat baik. Kami siap melanjutkan kerja sama dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan,” ujarnya. (tim)   


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl