adv
Makam Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Pahlawan Nasional Srikandi Aceh ini begitu miris, terkesan terabaikan
TNI terpaksa mengarungi medan berat memikul material pembangunan makam Cut Meutia |
LHOKSEUMAWE, SIYASAH News | Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, Putra Aceh memimpin langsung Pasukan TNI memugar Makam Cut Meutia, di pedalaman Aceh Utara. Akibat tidak bisa dilintasi kendaraan, para prajuri terpaksa mengarungi medan berat memikul material pembangunan makam.
Informasi dari Penerangan Korem 011/LW, Rabu (11/12/2024) di puncak Bukit Lipeh, ujung Krueng Keureuto, kawasan hutan Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, terdapat artefak bernilai sejarah. Salah satunya, makam Cut Nyak Meutia. Makam Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Pahlawan Nasional Srikandi Aceh ini begitu miris terkesan terabaikan.
Kendati Kemerdekaan Republik Indonesia saat ini telah memasuki usianya yang ke-79 tahun, namun Makam pejuang kemerdekaan baru dilakukan pemugaran. Makam direnovasi oleh para prajurit TNI yang dipimpin Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, seorang perwira TNI Kopassus yang merupakan putra asli Aceh.
Kondisi cuaca serta hujan lebat, menambah sulitnya akses jalur medan ekstrim yang licin di kawasan tersebut. Terlihat sejumlah unit kendaraan tempur dan kuda besi prajurit TNI, terperosok saat mendaki lintasan bukit terjal di puncak bukit Krueng Keureuto.
Namun semua itu tidak menyurutkan semangat perjuangan para kesatria prajurit TNI itu. Mereka terjatuh bangun menerobos hutan lindung, menempuh jarak sekitar 4 KM, pada Senin (9/12/2024) pagi hingga kembali saat malam tiba.
“Pemugaran ini pekerjaannya sedang berlangsung, kami selaku putra asli Aceh, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar dan saya Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran dalam menghormati perjuangan para Pahlawan pendahulu salah satunya Cut Nyak Meutia pejuang srikandi Aceh,” ungkap Danrem.
Danrem Ali Imran menguraikan, pemugaran makam telah direncanakan sejak Mei 2024. Pembangunan baru dilakukan, bertepatan dengan aq memperingati Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, HJK Ke-79 TNI AD, “TNI AD Berjuang Bersama Rakyat”.
Selain itu, gagasan tersebut untuk menghormati dan menjaga marwah pahlawan nasional, dengan merawat peninggalan sejarah, bukti peninggalan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh dilupakan.
“Makam pahlawan inilah sebagai bukti kisah perjuangan yang harus dirawat, jika kita jaga marwah pahlawan pendahulu berarti kita telah menjaga kehormatan bangsa Indonesia dimata dunia. Karena kita sebagai penikmat kemerdekaan ini harus meneruskan perjuangan para pahlawan dan tidak boleh melupakannya,” ajak Danrem.
Menurutnya, makam pahlawan nasional harus dirawat. Membangun galeri tempat upacara, maupun meseum berisi replika barang sejarah lainnya milik pahlawan. Namun kondisi kompleks makam Cut Meutia, jauh beda dengan kondisi makam nasional lainnya.
“Hampir puluhan tahun terbengkalai, walaupun pernah dipugar, namun belum maksimal, maka jika tidak dirawat benda sejarah bukti kemerdekaan tersebut akan hilang punah tanpa bekas ditelannya waktu, begitupun generasi muda kedepan tidak mengetahui dimana makam pahlawan Cut Meutia dan hanya mengenal lewat uang dan cerita dongeng semata,” sebutnya.
Melibatkan 200 Prajurit TNI
Hampir sekitar dua ratus lebih prajurit TNI gabungan mengangkut material. Berjibaku berjalan melalui aliran sungai yang saat itu airnya keruh dan deras setelah hujan lebat. Tidak terlihat menapak di atas batu kerikil tajam, mereka banyak yang terjatuh, bahkan juga kaki dan tangan terluka akibat terbentur.
Danrem mengerahkan prajurit TNI berbagai satuan di jajaran Korem 011/LW, baik TNI AL, TNI AU dan TNI AD, termasuk Tim kesehatan TNI AD Kesrem Lhokseumawe, berjibaku mengangkut material untuk pembangunan makam Cut Meutia.
Danrem turut memikul karung goni yang berisikan paving block. Ali Imran bersama ratusan prajuritnya mengangkut material makam melalui jalur sungai, dengan menempuh jarak sekitar 2,3 KM. Akses jalan yang baru dibuka kondisinya licin diguyur hujan. Bahkan Danrem ikut menjadi korban, terluka akibat terjatuh saat mengangkut matetial.
Danrem Kolonel Ali Imran telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria yang merupakan putra asli Aceh, guna mendukung upaya membuka akses dan renovasi makam pahlawan nasional tersebut.(tim)