adv
Akibat tidak terjangkau irigasi teknis, warga Gelanggang Baro, Kec. Lalang, Aceh Utara terpaksa membuat bendungan sederhana untuk bisa mengairi sawah. (Foto:ist) |
LHOKSUKON, SIYASAH News | Warga Gelanggang Baro, Kecamatan Lapang, Aceh Utara membangun waduk sederhana untuk kebutuhan pengairan sawah. Sementara irigasi teknis belum sampai ke kawasan pesisir tersebut.
Geusyik Gelanggang Baro, Muhammad, Selasa (24/12/2024) menjelaskan, luas lahan sawah sekitar 26 hektare. Areal sawah berada di sejumlah titik, dalam kawah desa tersebut. Warga setempat lebih memilih menanam padi, meskipun Gelanggang Baro didomimasi kawasan tambak. "Tambak kurang produktif, kami lebih memilih mengelola sawah," jelas Muhammad.
Untuk meningkatkan hasil panen, para petani butuh pengairan. Sementara itu, pengairan teknis dari Irigasi Langkahan belum sampai ke kawasan pesisir Aceh Utara. Akibatnya, ratusan petani Gelanggang Baro dan sekitarnya tidak mendapat suplai air irigasi tersebut. "Sudah lama kami memanfaatkan air sungai, dengan cara pompanisasi," tambahnya.
Pengairan sistem pompanisasi terkendala ketika debit air sungai minim. Saat debit air sungai kurang, kawasan hilir Sungai Keureuton tersebut terjadi intrusi air laut. "Kalau debit air sungai rendah, air menjadi asin, akibatnya tidak bisa dimanfaatkan untuk sawah," jelas Muhammad
Persiapan Kemarau
Irigasi sistem pompanisasi di Geulanggang Baro hanya bisa dimanfaatkan, ketika aliran air sungai dari hulu tinggi. Namun saat musim kemarau air sungai menjadi asin. "Untuk mengantisipasinya, kami mempersiapkan waduk untuk penyimpan air," kata Muhammad.
Lahan seluas 4.000 meter persegi, telah dibuka menjadi waduk. Dengan memanfaatkan dana desa, waduk telah selesai dikerjakan. Warga memperkirakan air waduk akan mampu mengairi sawah sampai 15 ha. "Dengan adanya waduk, warga bisa menanam padi meskipun pada musim kemarau," tambahnya.
Menurut informasi, selain Gelanggang Baro beberapa desa di Kecamatan Lapang juga belum terjangkau irigasi teknis. Diantaranya, Gampong Matang Tunong, Matang Baroh, Kuala Cangkoi dan Gampong Kuala Keureuto. Petani setempat juga masih menggunakan pompa untuk mengairi sawah.(tim)