Sekitar 80 meter tanggul Krueng Pase di Gampong Meucat, Kecamatan Samudera, Aceh Utara mengalami abrasi, Jumat (3/1/2025) |
LHOKSUKON, SIYASAH News|Kerusakan tanggul sungai akibat abrasi Krueng Pase di pesisir Kecamatan Samudera, Aceh Utara mengancam warga pesisir.
Sekitar 80 meter tanggul Krueng Pase di Gampong Meucat, Kecamatan Samudera mengalami abrasi. Pinggir sungai terkikis, bahkan beberapa meter tanggul sungai telah putus, sehingga warga terpaksa menimbun menggunakan karung berisi tanah.
Sekretaris Desa Meucat Zulkarnaini, Jumat (3/1/2025) menjelaskan, sampai pagi ini debit air sungai masih tinggi. Kondisi itu disinyalir akibat terjadi hujan di kawasan hulu Sungai Pase. Menurutnya, warga khawatir ketika air laut pasang, ketinggian air sungai di kawasan Meucat akan meningkat drastis. "Kalau terjadi pasang air laut, warga terancam banjir," tambah Zulkarnaini. Desa Meucat berada di kawasan hilir Krueng Pase.
Sejumlah 268 keluarga menetap di Gampong Meucat. Mereka pernah menjadi korban banjir akibat runtuh tanggul Krueng Pase. Selain menggenangi rumah warga, banjir beberapa waktu lalu, juga merendam pasar dan gedung sekolah. Warga khawatir, tanggul kembali jebol dan musibah banjir terulang kembali.
Kerusakan tanggul sungai di kawasan pesisir sudah lama terjadi. Sebelumnya, pemerintah telah membangun penahan abrasi dari batu gajah. Namun akibat pembangunan tidak sampai di lokasi abrasi, kawasan pinggi jembatan, sehingga kerusakan tanggul semakin parah.
Zulkarnaini menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melaporkan kondisi tersebut ke pihak kecamatan. Warga mengharapkan kerusakan tanggul segera diperbaiki. Menurut informasi, pihak kecamatan juga telah mengusulkan pembangunan tanggul ke pemerintah daerah setempat, melalui Musrembang. Namun sampai sekarang belum direalisasikan. (tim)