DPR -RI Terus Kawal Kasus Penembakan PMI oleh Aparat Malaysia

Tim Siyasah
30.1.25
Last Updated 2025-01-30T11:05:35Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv
Ia juga mendorong pemerintah melakukan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: Dok/vel

JAKARTA, SIYASAH News| DPR RI akan terus mengawal kasus penembakan PMI oleh aparat Malaysia. Kemungkinan pemanggilan pemerintah untuk memberikan penjelasan resmi, hal itu akan ditangani oleh komisi yang berwenang.

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kasus penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh aparat Malaysia diusut tuntas. Ia juga mendorong pemerintah melakukan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Dikutip dari website dpr.go.id, diketahui, lima WNI yang diduga sebagai PMI ilegal menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Dalam insiden tersebut, seorang WNI bernama Basri tewas, sementara empat lainnya mengalami luka-luka, dengan dua korban dalam kondisi kritis.

Jenazah Basri telah dipulangkan ke kampung halamannya di Riau, sementara empat korban lainnya masih menjalani perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Puan meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan perlindungan terhadap PMI yang menjadi korban.

Sumber lain menyebutkan, dua korban yang masih menjalani perawatan, merupakan warga Aceh. Yaitu Andry Ramadhana,30, warga asal Gampong Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie. Andry mengalami luka tembak di lengan.

Korban warga Aceh lainnya, Muhammad Hanafiah,40, warga Gampong Alue Bugeng Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur yang tertembak dibagian paha.

“Kementerian terkait dan aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti kasus ini, menyelidiki, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Puan menegaskan bahwa DPR akan terus mengawal kasus ini melalui alat kelengkapan dewan (AKD) terkait. Mengenai kemungkinan pemanggilan pemerintah untuk memberikan penjelasan resmi, ia menyebut hal itu akan ditangani oleh komisi yang berwenang.

Puan juga mendukung langkah Kementerian Luar Negeri, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), serta instansi terkait lainnya yang saat ini tengah meminta transparansi dari otoritas Malaysia untuk mengusut kasus tersebut.

Apalagi, berdasarkan keterangan korban, mereka tidak melakukan perlawanan terhadap aparat Malaysia saat kejadian. Indonesia pun menduga adanya penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh pihak Malaysia dalam insiden ini.

“Komisi terkait tentu akan melaksanakan tugasnya dalam menangani persoalan ini,” pungkas Puan. (tim)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl