Kemlu Terus Pantau Kasus Penembakan WNI di Malaysia

Tim Siyasah
27.1.25
Last Updated 2025-01-27T10:29:01Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv
KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pengarahan media di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Foto: InfoPublik/Amiryandi

JAKARTA, SIYASAH News| Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur, terus memantau informasi mengenai insiden penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM (Polis Diraja Malaysia) didapat konfirmasi bahwa benar pada 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, melalui keterangan resmi, pada Minggu (26/1/2025).

Menurut Judha seperti dikutip dari infopublik.id, penembakan tersebut dilakukan karena WNI tersebut melakukan perlawanan. Dalam insiden itu, satu WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Sementara, data para korban masih terus didalami.

Atas insiden itu, KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk memastikan jenazah dan menemui para korban luka.

KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force (kekuatan berlebihan). 

Judha menegaskan, bahwa Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus tersebut oleh otoritas Malaysia dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI.

Korban Warga Aceh 

Sementara itu, Sudirman, S.Sos, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Aceh, Minggu (26/1/2025) menjelaskan, penembaka  PMI unprocedural yang berjumlah 26 orang, termasuk dua warga Aceh, hendak keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat.

Dua warga Aceh yang ikut menjadi korban dalam insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025), yaitu Andry Ramadhana,30, warga asal Gampong Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie. Andry mengalami luka tembak di lengan. 

Korban warga Aceh lainnya, Muhammad Hanafiah,40, warga Gampong Alue Bugeng Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur yang tertembak dibagian paha.

Muhammad Hanafiah, bersama tiga Warga Negara Indonesia (WNI) lain mengalami luka. Saat ini para korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.

Sementara itu, Basri warga Rokan Hulu, Riau yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut.(Tim) 
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl