Kendala MBG Perlu Diatasi demi Efektivitas Program

Tim Siyasah
13.1.25
Last Updated 2025-01-13T21:39:09Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
adv

Launcing MBG di Aceh Utara beberapa waktu lalu. Dengan pengawasan yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat berhasil

JAKARTA, SIYASAH News | Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Namun program ini dihadapkan pada sejumlah kendala yang perlu diatasi demi efektivitas program.

Anggota DPR RI Syafruddin memberikan penilaian tentang pelaksanaan program MBG saat meninjau di Kalimantan Timur. Dalam pernyataannya seperti dikutip website dpr. go. id, Syafruddin mengemukakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Namun program ini dihadapkan pada sejumlah kendala yang perlu diatasi demi efektivitas program.

Syafruddin menjelaskan, salah satu permasalahan utama dalam pelaksanaan program ini adalah, keadaan geografis. Diantaranya di Kalimantan Timur yang masih memiliki banyak daerah terpencil. Hal ini, menurutnya, menyulitkan akses ke layanan makan bergizi. 

Ia juga menyoroti masalah harga.  Pemerintah pusat menetapkan biaya per porsi makan sebesar Rp10.000, menurutnya tidak mencukupi untuk daerah tersebut.

"Setelah melakukan perhitungan, biaya minimal yang diperlukan untuk satu porsi di Kalimantan Timur mencapai Rp17.000," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Minggu (12/1/2025).

Anggota Komisi XII DPR RI ini menambahkan, persiapan dapur umum bukanlah perkara mudah dan memerlukan waktu serta usaha yang signifikan. Sehingga, dalam konteks itu, Politisi Fraksi PKB ini mengusulkan agar pengelolaan dapur umum dapat diserahkan kepada pihak TNI, yang memiliki pengalaman dalam menangani masalah ini.

Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur, Syafruddin berkomitmen untuk melakukan pengawasan agar program MBG ini tepat sasaran dan menegaskan pentingnya monitoring. Sehingga program tersebut mampu meningkatkan gizi anak-anak, khususnya di tingkat SD, SMP, dan SMA.

"Saya berharap agar program ini dapat mencegah kekurangan gizi di kalangan anak-anak di Kalimantan Timur," tegasnya.

Syafruddin juga menyatakan bahwa perlu ada diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terhadap permasalahan anggaran. Ia mencatat bahwa di beberapa daerah di Kaltim, Program MBG masih beroperasi dengan anggaran Rp10.000 per porsi, sehingga diperlukan upaya untuk menjelaskan keadaan ini kepada pemerintah daerah guna mencari solusi yang tepat.

Selain itu, Syafruddin menekankan pentingnya peran UMKM dalam penyediaan makanan, dengan syarat bahwa mereka terakreditasi agar tidak sembarangan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. "Program ini harus memastikan bahwa semua anak di Kalimantan Timur mendapatkan makanan bergizi," ujarnya.

Dari pernyataan Syafruddin, terlihat bahwa meskipun program makan gratis memiliki tujuan yang mulia, terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi. Dengan pengawasan yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat berhasil dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda di Kalimantan Timur. (tim)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl