adv
. . . memperkenalkan metode bercocok tanam di lahan terbatas. Seperti menggunakan teknik vertikultur, hidroponik, dan pemanfaatan pot sederhana.
Memberikan edukasi pemanfaatan lahan sempit untuk ketahanan pangan di Dayah Sitajul Muna, Desa Blang Crum, Muara Dua, Pemko Lhokseumawe, Rabu (29/1/2025). |
LHOKSEUMAWE, SIYASAH News | Mahasiswa KKN-PPM 02 Universitas Malikussaleh Lhokseumawe memberikan edukasi pemanfaatan lahan sempit untuk ketahanan pangan di Dayah Sitajul Muna, Desa Blang Crum, Muara Dua, Pemko Lhokseumawe, Rabu (29/1/2025).
Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan metode bercocok tanam di lahan terbatas. Seperti menggunakan teknik vertikultur, hidroponik, dan pemanfaatan pot sederhana.
Koordiator mahasiswa KKN-PPM 02, Alhuda Habib Sitorus menjelaskan, mahasiwa memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan. Mahasiswa mengadakan edukasi dan pelatihan pemanfaatan lahan sempit untuk budidaya tanaman di Dayah Sirajul Muna, Desa Blang Crum, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Kegiatan ini berlangsung dengan melibatkan santri dan tenaga pengajar sekitar yang antusias mengikuti pelatihan tersebut.
Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan metode bercocok tanam di lahan terbatas. Seperti menggunakan teknik vertikultur, hidroponik, dan pemanfaatan pot sederhana.
Selain itu, mahasiswa juga mengajak santri dan tenaga pengajar untuk berkontribusi langsung dalam proses budidaya tanaman sayuran menggunakan teknik vertikultur. Teknik memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti, dari batang bambu dan botol bekas yang ada $di sekitar Dayah Sirajul Muna.
Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa untuk mendorong santri dan masyarakat, khususnya lingkungan dayah, agar lebih mandiri dalam menyediakan kebutuhan pangan. "Ketahanan pangan adalah isu penting saat ini. Dengan memanfaatkan lahan sempit, kita bisa menciptakan sumber pangan sehat dan mengurangi ketergantungan pada pasar,” ujar Alhuda Habib Sitorus.
Sementara itu, Pimpinan SMP IT (Islam Terpadu) Dayah Sirajul Muna, Muhammad Walidin.,S.sos, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN. Menurutnya, pelatihan ini selaras dengan visi dayah untuk mencetak generasi yang tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga memiliki keterampilan yang berguna bagi masyarakat. “Program ini sangat bermanfaat, terutama bagi santri yang nantinya bisa menerapkan ilmu ini di rumah atau bahkan menjadikannya peluang usaha,” katanya.
Santri yang mengikuti kegiatan ini merasa mendapatkan ilmu baru yang praktis dan aplikatif. Salah satu santri, Cut Masyitah, mengungkapkan kebahagiaannya. “Kami belajar cara menanam sayuran seperti sawi, dan kangkung menggunakan batang bambu dan botol bekas. Ternyata, meski sederhana, hasilnya bisa sangat berguna,” ucapnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Kepala Desa Blang Crum, Ismail Puteh, "Saya berharap pelatihan serupa dapat terus dilakukan secara rutin agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas", ujarnya, Mahasiswa KKN-PPM 02 berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam mengembangkan praktik bercocok tanam ini hingga mencapai hasil yang optimal.
Dengan adanya program ini, diharapkan Dayah Sirajul Muna dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya. Khususnya dalam memanfaatkan lahan terbatas untuk mendukung ketahanan pangan. Selain itu juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.(tim)
Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa untuk mendorong santri dan masyarakat, khususnya lingkungan dayah, agar lebih mandiri dalam menyediakan kebutuhan pangan. "Ketahanan pangan adalah isu penting saat ini. Dengan memanfaatkan lahan sempit, kita bisa menciptakan sumber pangan sehat dan mengurangi ketergantungan pada pasar,” ujar Alhuda Habib Sitorus.
Sementara itu, Pimpinan SMP IT (Islam Terpadu) Dayah Sirajul Muna, Muhammad Walidin.,S.sos, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN. Menurutnya, pelatihan ini selaras dengan visi dayah untuk mencetak generasi yang tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga memiliki keterampilan yang berguna bagi masyarakat. “Program ini sangat bermanfaat, terutama bagi santri yang nantinya bisa menerapkan ilmu ini di rumah atau bahkan menjadikannya peluang usaha,” katanya.
Santri yang mengikuti kegiatan ini merasa mendapatkan ilmu baru yang praktis dan aplikatif. Salah satu santri, Cut Masyitah, mengungkapkan kebahagiaannya. “Kami belajar cara menanam sayuran seperti sawi, dan kangkung menggunakan batang bambu dan botol bekas. Ternyata, meski sederhana, hasilnya bisa sangat berguna,” ucapnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Kepala Desa Blang Crum, Ismail Puteh, "Saya berharap pelatihan serupa dapat terus dilakukan secara rutin agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas", ujarnya, Mahasiswa KKN-PPM 02 berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam mengembangkan praktik bercocok tanam ini hingga mencapai hasil yang optimal.
Dengan adanya program ini, diharapkan Dayah Sirajul Muna dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya. Khususnya dalam memanfaatkan lahan terbatas untuk mendukung ketahanan pangan. Selain itu juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.(tim)