adv
Pengukuhan IWATAN Periode 2025 - 2030 di Aula Arafah, Asmara Haji Banda Aceh, Rabu (29/1/2025). |
BANDA ACEH, SIYASAH News | Warga Tanah Luas dan Nibong dari Aceh Utara yang berdomisili di Banda Aceh serta daerah lain di Aceh, mengadakan silaturahmi dan pengukuhan Ikatan Warga Tanah Luas dan Nibong (IWATAN) Periode 2025 - 2030 di Banda Aceh. Kegiatan di Aula Arafah, Asmara Haji Banda Aceh dihadiri puluhan masyarakat Tanah Luas dan Nibong perantauan, Rabu (29/1/2025).
Ketua Panitia Pelaksana Aiyub Hanafiah dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dilakukan pengukuhan ini untuk membentuk solidaritas sesama masyarakat yang berasal dari satu daerah. "Organisasi ini sudah lama vakum, sehingga perlu penyegaran. Maka kita perlu generasi muda sebagai penerus," sebut Aiyub.
Pengukuhan dan pelantikan pengurus IWATAN yang baru dilakukan oleh Rizky Rasmana Hanafiah selaku Camat Nibong. Dalam sambutannya, Camat Nibong berharap agar pengurus IWATAN yang baru dapat memberikan efek positif untuk masa depan daerah dan generasi, serta memberikan manfaat untuk daerah asal.
"Pengurus baru ini kita berharap agar lebih aktif dan progresif, sehingga ada dampak untuk daerah," ungkap Risky. Dia menyebutkan, seperti kondisi persawahan yang saat ini kekeringan, sehingga membutuhkan uluran tangan semua stakeholder, khususnya masyarakat Tanah Luas dan Nibong yang telah berhasil di luar daerah.
Selanjutnya, selayang pandang tentang IWATAN disampaikan Salimin Sulaiman. Menurut dia, pada dasarnya Tanah Luas dan Nibong merupakan satu kecamatan, kemudian dipecahkan menjadi dua kecamatan. Namun demikian, masyarakatnya masih bersatu. Sehingga organisasi/paguyuban ini tetap satu, yaitu IWATAN, walaupun terdiri dari dua kecamatan.
Salimin juga menyampaikan harapan kepada pengurus IWATAN yang baru, agar memprioritaskan pembangunan asrama yang sudah ada untuk dilanjutkan, kemudian juga mempererat silaturahmi antar pengurus dan pendahulu.
Pada kesempatan tersebut, para pengurus pendahulu IWATAN juga memberikan motivasi kepada pengurus baru. Diantaranya disampaikan Dr. Usman Husein, dosen Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry. Hal serupa juga disampaikan Prof. Nurdin dosen di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang juga merupakan putera Tanah Luas.
Ketua Panitia Pelaksana Aiyub Hanafiah dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dilakukan pengukuhan ini untuk membentuk solidaritas sesama masyarakat yang berasal dari satu daerah. "Organisasi ini sudah lama vakum, sehingga perlu penyegaran. Maka kita perlu generasi muda sebagai penerus," sebut Aiyub.
Pengukuhan dan pelantikan pengurus IWATAN yang baru dilakukan oleh Rizky Rasmana Hanafiah selaku Camat Nibong. Dalam sambutannya, Camat Nibong berharap agar pengurus IWATAN yang baru dapat memberikan efek positif untuk masa depan daerah dan generasi, serta memberikan manfaat untuk daerah asal.
"Pengurus baru ini kita berharap agar lebih aktif dan progresif, sehingga ada dampak untuk daerah," ungkap Risky. Dia menyebutkan, seperti kondisi persawahan yang saat ini kekeringan, sehingga membutuhkan uluran tangan semua stakeholder, khususnya masyarakat Tanah Luas dan Nibong yang telah berhasil di luar daerah.
Selanjutnya, selayang pandang tentang IWATAN disampaikan Salimin Sulaiman. Menurut dia, pada dasarnya Tanah Luas dan Nibong merupakan satu kecamatan, kemudian dipecahkan menjadi dua kecamatan. Namun demikian, masyarakatnya masih bersatu. Sehingga organisasi/paguyuban ini tetap satu, yaitu IWATAN, walaupun terdiri dari dua kecamatan.
Salimin juga menyampaikan harapan kepada pengurus IWATAN yang baru, agar memprioritaskan pembangunan asrama yang sudah ada untuk dilanjutkan, kemudian juga mempererat silaturahmi antar pengurus dan pendahulu.
Pada kesempatan tersebut, para pengurus pendahulu IWATAN juga memberikan motivasi kepada pengurus baru. Diantaranya disampaikan Dr. Usman Husein, dosen Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry. Hal serupa juga disampaikan Prof. Nurdin dosen di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang juga merupakan putera Tanah Luas.
Adapun para pengurus IWATAN yang dilantik yaitu Ketua Musafaruddin, Wakil Ketua Rusdy A. Benseh, Ilyas Isti, dan Hanafiah. Sementara Sekretaris Hayatullah Zuboidi, dan Bendahara Muhammad Saen.(tri)