- Dikutip dari : Buku 'Sejarah Islam' Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Karya Ahmad al-Sairy
PADA Masa Rasulullah, saat berada di Makkah, kaum muslimin belum mampu membentuk sebuah masyarakat Islam karena jumlah mereka yang sangat sedikit.
Sejak berada di Madinah, Rasulullah meletakkan asas-asas masyarakat Islam yang agung, sebuah masyarakat yang sejak lama telah ditunggu. Berikut ini dijelaskan, asas-asas paling penting dari masyarakat baru itu.
Pembangunan Masjid Nabawi
Dikisahkan bahwa unta tunggangan Rasulullah berhenti di suatu tempat. Maka, Rasulullah memerintahkan agar di tempat itu dibangun sebuah masjid. Rasulullah ikut serta dalam pembangun masjid tersebut. Beliau mengangkat dan memindahkan batu batu masjid itu dengan tangannya sendiri.
Saat itu kiblat dihadapkan ke Baitul Maqdis. Tiangnya terbuat dari batang kurma, sedang atapnya dibuat dari pelepah daun kurma. Sedangkan, kamar-kamar istri beliau dibuat di samping masjid.
Tatkala pembangunan selesai, Rasulullah memasuki pernikahan dengan Aisyah pada bulan Syawwal. Sejak saat itulah Yatsrib dikenal dengan Madinatur Rasul atau Madinah al- Munawwarah.
Kaum muslimin melakukan berbagai aktivitasnya di dalam masjid ini, baik beribadah, belajar, memutuskan perkara mereka, berjual beli, maupun perayaan-perayaan. Tempat ini menjadi faktor yang mendekatkan di antara mereka.
Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar
Rasulullah mempersaudarakan di antara kaum muslimin. Mereka kemudian membagikan rumah yang mereka miliki, bahkan harta mereka.
Persaudaraan ini terjadi lebih kuat daripada hanya persaudaraan yang berdasarkan keturunan. Dengan persaudaraan ini, Rasulullah telah menciptakan sebuah kesatuan yang berdasarkan agama sebagai pengganti dari persatuan yang berdasarkan kabilah.
Kesepakatan Saling Membantu Antara Kaum Muslimin dan Non-Muslimin
Di Madinah ada tiga golongan manusia. Kaum muslimin, orang-orang Arab, serta kaum nonmuslim dan orang-orang Yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa'). Rasulullah melakukan satu kesepakatan dengan mereka untuk terjaminnya sebuah keamanan dan kedamaian. Juga untuk melahirkan sebuah suasana saling membantu dan toleransi di antara golongan tersebut.
Peletakan Asas-Asas Politik, Ekonomi, dan Sosial
Islam adalah agama dan negara. Maka, sudah sepantasnya jika diletakkan dasar-dasar Islam. Maka, turunlah ayat-ayat Al-Qur'an pada periode ini untuk membangun legalitas dari sisi-sisi tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dengan perkataan dan tindakannya.
Maka, hiduplah kota Madinah dalam sebuah kehidupan yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai utama. Terjadi sebuah persaudaraan yang jujur dan kokoh, ada solidaritas yang erat di antara anggota masyarakatnya. Dengan demikian, berarti bahwa inilah masyarakat Islam pertama yang dibangun oleh Rasulullah dengan asas-asasnya yang abadi. (Tim Siyasah)