.png "Tim Siyasah")
 |
| Panen raya di di Desa Rambong Lop, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Senin (7/4/2025) |
ACEH TIMUR, SIYASAH News | Pemerintah Kabupaten Aceh Timur turut berpartisipasi dalam kegiatan Panen Raya Serentak Nasional yang digelar secara virtual bersama Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025).
Kegiatan nasional ini dipusatkan di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan diikuti secara serentak oleh 14 provinsi serta 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional.
Di Aceh Timur, kegiatan dipusatkan di Desa Rambong Lop, Kecamatan Madat, dan diikuti oleh Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, S.Pd.I, M.H, bersama unsur Forkopimda dan OPD terkait, seperti Dandim 0104/Atim Letkol Tri Purwanto, S.I.P., M.Si, Wakapolres Kompol Miswar, S.H, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Erwin Atlizar, S.Tp., M.Si, perwakilan BULOG KC Langsa, Camat Madat, serta petani dan stakeholder pertanian lainnya.
Kegiatan nasional ini dipusatkan di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan diikuti secara serentak oleh 14 provinsi serta 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional.
Di Aceh Timur, kegiatan dipusatkan di Desa Rambong Lop, Kecamatan Madat, dan diikuti oleh Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, S.Pd.I, M.H, bersama unsur Forkopimda dan OPD terkait, seperti Dandim 0104/Atim Letkol Tri Purwanto, S.I.P., M.Si, Wakapolres Kompol Miswar, S.H, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Erwin Atlizar, S.Tp., M.Si, perwakilan BULOG KC Langsa, Camat Madat, serta petani dan stakeholder pertanian lainnya.
Wakil Bupati menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan pangan. Ia menyebut Aceh Timur memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan produktivitas tinggi.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur mencatat hasil panen April 2025 mencapai 64.223,4 ton gabah kering giling (GKG), dengan rata-rata produktivitas 7 ton per hektare. Di Kecamatan Madat, luas panen mencapai lebih dari 2.100 hektare, dengan potensi pendapatan petani sekitar Rp29,5 juta per hektare.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menargetkan dua kali pola tanam dalam setahun, dengan total luas panen mencapai 32.350 hektare dan produksi 187.630 ton GKG sepanjang 2025. Untuk mendukung target tersebut, Pemkab mengusulkan tambahan alat mesin pertanian, seperti 89 unit Combine Harvester, 88 unit Traktor Roda 4, 24 unit Power Thrasher, dan 178 unit Traktor Roda 2.
Sementara itu, BULOG KC Langsa telah menyerap 4.289 ton gabah petani hingga 4 April 2025, atau sekitar 85,78% dari target 5.000 ton. Proses penyerapan berjalan lancar dan mendapat respons positif dari petani.
Wakil Bupati berharap kegiatan panen raya dapat terus digelar secara berkala sebagai bentuk penguatan sinergi antara petani, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. (Jimbrown).
Data Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur mencatat hasil panen April 2025 mencapai 64.223,4 ton gabah kering giling (GKG), dengan rata-rata produktivitas 7 ton per hektare. Di Kecamatan Madat, luas panen mencapai lebih dari 2.100 hektare, dengan potensi pendapatan petani sekitar Rp29,5 juta per hektare.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menargetkan dua kali pola tanam dalam setahun, dengan total luas panen mencapai 32.350 hektare dan produksi 187.630 ton GKG sepanjang 2025. Untuk mendukung target tersebut, Pemkab mengusulkan tambahan alat mesin pertanian, seperti 89 unit Combine Harvester, 88 unit Traktor Roda 4, 24 unit Power Thrasher, dan 178 unit Traktor Roda 2.
Sementara itu, BULOG KC Langsa telah menyerap 4.289 ton gabah petani hingga 4 April 2025, atau sekitar 85,78% dari target 5.000 ton. Proses penyerapan berjalan lancar dan mendapat respons positif dari petani.
Wakil Bupati berharap kegiatan panen raya dapat terus digelar secara berkala sebagai bentuk penguatan sinergi antara petani, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. (Jimbrown).
