Harapan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Dr. A. Murtala, M.Si, dalam rapat koordinasi dan persiapan pelaksanaan MTQ ke-35 yang digelar di Oproom Kantor Bupati, Landing, Lhoksukon, Kamis (10/4/ 2025). Ia mendorong agar kegiatan MTQ turut dimanfaatkan sebagai ruang promosi dan penjualan produk-produk UMKM lokal.
“Even MTQ ini hendaknya juga bisa dimanfaatkan untuk promosi produk-produk UMKM. Mereka bisa menempati areal di samping lapangan upacara Landing atau lokasi yang diatur oleh panitia. Dinas Perindakop UKM dapat memfasilitasi hal ini agar terjadi perputaran ekonomi di tengah masyarakat,” ujar Murtala.
MTQ ke-35 tingkat Kabupaten Aceh Utara dijadwalkan berlangsung pada 18 hingga 24 April 2025, dipusatkan di Lapangan Upacara Landing, Lhoksukon. Kegiatan ini akan diikuti oleh 851 peserta dari seluruh kecamatan, yang akan berlaga dalam delapan cabang perlombaan. Selain menyukseskan agenda religius, Pemkab berharap MTQ juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi lokal pascapandemi.
Rapat koordinasi ini juga membahas kesiapan lokasi lomba, akomodasi peserta, transportasi, serta fasilitas pendukung lainnya. Turut hadir dalam rapat, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara Hadaini, S.Sos, sejumlah Kepala SKPK, unsur Muspika Lhoksukon, serta perwakilan instansi terkait lainnya.
Bangkitkan Generasi Qur’ani
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara, Hadaini, S.Sos menyampaikan bahwa MTQ ke-35 akan dilaksanakan pada 18 hingga 24 April 2025. Kegiatan dipusatkan di Lapangan Upacara Landing, Lhoksukon.
MTQ ini mengusung tema “Bangkitkan Generasi Bumoe Pase yang Qur’ani, Cerdas dan Berakhlak Mulia”. Tujuan utama penyelenggaraan MTQ ini adalah untuk menjaring peserta terbaik yang akan mewakili Aceh Utara pada MTQ tingkat Provinsi Aceh yang dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Pidie Jaya pada Oktober 2025. Pendaftaran peserta tingkat provinsi sendiri akan ditutup pada 1 Mei 2025.
Hadaini menegaskan bahwa meskipun pelaksanaan tinggal sepekan lagi, MTQ ke-35 harus berjalan sukses dan tidak sekadar seremonial. Ia juga menyebutkan bahwa even ini menjadi penting mengingat Aceh Utara terakhir menggelar MTQ pada 2019 (MTQ ke-34). Agenda serupa seharusnya dilaksanakan kembali pada 2021 dan 2023, namun terhambat pandemi Covid-19 serta padatnya agenda nasional seperti Pemilu dan Pilkada.
Pada MTQ ke-35 ini, sebanyak 851 peserta dari berbagai kecamatan akan berkompetisi dalam delapan cabang perlombaan untuk kategori putra dan putri. Cabang-cabang tersebut meliputi tartil Qur’an, tilawah (empat golongan), qira’ah saba’at (empat golongan), hifzhil Qur’an (lima golongan), tafsir Al-Qur’an (tiga golongan), fahmil Qur’an, syarhil Qur’an, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ).
Sejumlah lokasi perlombaan telah dipersiapkan, termasuk panggung utama di Lapangan Landing, serta beberapa aula kantor dan sekolah. Panitia juga menyediakan bus antar jemput peserta sesuai jadwal lomba.(tim)